Ini Dia Asal-usul Thawaf pada Haji dan Umroh - Thawaf adalah salah satu rukun haji dan umroh. Thawaf adalah memutari ka'bah sebanyak 7 kali. Dalam pelaksanaannya, ka'bah harus berada di sebelah kiri, artinya putaran ka'bah berlawanan dengan arah jarum jam. Thawaf dimulai dari Hajar Aswad, dan berakhir di hajar aswad.Niat dalam melaksanakan thawaf harus dilakukan tepat di starting point yakni Hajar Aswad, tidak boleh dilakukan sebelumnya maupun setelahnya. Thawaf hanya bisa dilakukan di Masjidil Haram, tempat ka'bah berada.
Asal-usul Thawaf
Asal-usul Thawaf dimulai saat Allah hendak menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi. Saat itu muncul "protes" dari para malaikat, yang diabadikan dalam surat Al Baqarah : 30, Allah berfirman, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’.Mereka berkata: ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’. Tuhan berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’.”Baca Juga : Pentingnya Sikap Tawadhu Saat Melaksanakan Ibadah UmrohMendengar firman Allah tersebut, malaikat langsung bersujud karena takutnya mereka akan murka Allah. Kemudian, para malaikat memohon ampun, dengan bersujud dan menangis. Kemudian para malaikat melakukan thawaf dengan mengelilingi Arsy dalam waktu cukup lama.Kemudian, Allah memberikan rahmat-Nya, membuat Baitul Makmur di bawah Arsy. Malaikat lalu melakukan thawaf di baitul makmur. Sehari semalam, malaikat yang melakukan thawaf sebanyak 70.000.Selanjutnya, Allah menyuruh malaikat membuat tempat semacam Baitul Makmur di bumi. Kelak, tempat di bumi tersebut dikenal dengan nama Bakkah. Saat Nabi Adam diturunkan ke bumi, Allah menyuruhnya berjalan ke barat ke daerah bernama Bakkah.Setelah melewati Syam, Nabi Adam sampai di Bakkah dan melakukan thawaf bersama malaikat. Proses ini dilanjutkan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Mereka berthawaf di daerah Makkah bersama malaikat Jibril.Dahulu, belum ada ka'bah, hanya berupa tumpukan batu saja. Lalu, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail membangun ka'bah, yang kini dijadikan tempat untuk thawaf saat haji dan umroh.Baca Juga : 10 Hal yang Harus Anda Persiapkan Sebelum Umroh
Syarat Thawaf
Untuk melakukan thawaf, syarat-syarat berikut ini harus terpenuhi:
Suci dari hadats kecil dan besar
Suci dari najis di badan dan pakaian
Menutup aurat
Dimulai dari Hajar Aswad, berakhir di Hajar Aswad
Ka'bah harus di sebelah kiri badan saat melakukan thawaf
Berjalan ke depan
Dilakukan di dalam masjidil haram, namun di luar Ka'bah dan Hijr Ismail
Dilakukan sebanyak 7 putaran penuh.
Sunnah Thawaf
Setelah syarat thawaf terpenuhi, berikut sunnah thawaf yang bisa Anda kerjakan:
Thawaf dengan berjalan kaki
Memendekkan langkah
Berjalan cepat atau raml di 3 putaran pertama
Mencium/menyentuh hajar aswad
Menyentuh rukun yamani
Shalat sunnah 2 rakaat setelah selesai thawaf di belakang maqam ibrahim
Jenis Thawaf
Thawaf Qudum
Thawaf Ifadhah
Thawaf Sunnah
Thawaf Nadzar
Thawaf Wada'
Baca Juga : Kacang Arab, Oleh-oleh Favorit Sepulang Umroh yang Kaya ManfaatItulah ulasan tentang asal-usul thawaf. Sejatinya, kita akan lebih khusu' beribadah apabila kita meresapi apa yang kita lakukan. Seperti beribadah umroh. Apabila kita mengetahui hal-hal terkait ibadah umroh, Insya Allah ibadah kita kan lebih khusyu' dan bernilai.Semoga bermanfaat.
Apakah Anda ingin mendapatkan informasi terbaru dan promo harga khusus dari kami? Jika iya, mohon informasikan email dan nomor handphone Anda pada kami