Tantangan Bisnis Travel Umroh - Setiap bisnis pasti memiliki tantangan sendiri-sendiri. Semakin berkembangnya era digital, makin banyak tantangan yang dihadapi para pebisnis, tak terkecuali bisnis travel umroh dan haji.
Apalagi saat bulan Juli lalu Mekominfo mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan mengenai umroh digital. Bekerjasama dengan pemerintah Arab Saudi, rencananya start up umroh digital ini akan diprakarsai oleh 2 unicorn di Indonesia yaitu Traveloka dan Tokopedia.
Jika hal itu benar-benar terjadi, pemilik bisnis travel umroh dan haji konvensional harus mulai waspada menghadapi tantangan zaman. Bisnis travel dan umroh perlu memiliki langkah berani untuk memajukan bisnis travelnya dengan menyesuaikan diri dengan gaya hidup masyarakat modern yang serba cepat dan mudah.
Ya, kuncinya adalah pada kecepatan dan kemudahan. Oleh karena itu, Erahajj berkomitmen untuk mendukung bisnis travel umroh agar bisa berkembang dan bersaing dengan menyediakan aplikasi manajemen bisnis travel umroh yang lengkap, mudah dan murah.
Walaupun unicorn umroh digital menawarkan kemudahan proses pengurusan visa, booking tiket pesawat, booking hotel, dan belanja keperluan umroh lainnya melalui marketplace.
Namun pangsa pasar umroh di Indonesia tidak melulu didominasi geneasi milenial yang ingin berangkat ke tanah suci. Masih ada target market yakni para jamaah beusia lanjut yang kurang mampu meng-handle segala keperluan umroh secara mandiri.
Selain itu, peluang untuk menjalankan ibadah umroh melalui umroh digital ini juga masih terganjal undang-undang. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang baru disahkan pada sidang Paripurna DPR RI tanggal 28 Maret 2019 menyeutkan pada BAB VII UU No. 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Umrah. Pasal 86 ayat (1) mengatur dengan jelas bahwa “Perjalanan Ibadah Umrah dapat dilakukan secara perseorangan atau berkelompok melalui PPIU”. Kemudian pasal tersebut dipertegas pada ayat (2) “Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah dilakukan melalui PPIU”. Sejauh ini, kedua unicorn yang akan menggarap pasar umroh digital ini belum masuk sebagai PPIU.
Nah, di sini peluang para pebisnis travel dan umroh yang telah ada untuk meningkatkan performa supaya minimal tidak tertinggal dengan langkah pemerintah dan unicorn yang ingin menguasai pasar bisnis travel umroh ini.
Cara yang dapat ditempuh antara lain adalah dengan menggunakan sistem manajemen yang modern dan terintegrasi seperti yag ditawarkan oleh Erahajj. Sekarang, sudah bukan jamannya lagi menggunakan aplikasi pencatatan manual di Microsoft Excel (atau bahkan di buku?).
Menggunakan software akuntansi dan pencatatan persediaan secara terpisah, karena semuanya sudah diakomodir oleh Erahajj dalam satu sistem aplikasi. Anda bisa mencicipi sistem aplikasinya secara gratis agar Anda bisa merasakan bedanya menggunakan aplikasi yang lengkap, atau menggunakan aplikasi terpisah yang pastinya lebih repot dan memakan banyak biaya.
Di Erahajj, anda akan mendapatkan sistem aplikasi umroh yang super lengkap dengan harga termurah sesuai dengan kebutuhan Anda. Tidak perlu khawatir Anda akan mengeluarkan investasi yang sia-sia, karena untuk mendapatkan semua fasilitas yang terbaik tersebut Anda hanya perlu mengeluarkan biaya mulai dari 500 ribuan saja per bulan. Murah, bukan?
Jadi, melihat tantangan bisnis travel umroh yang semakin berat di tahun-tahun ke depan, keputusan tetap ada di tangan Anda. Mau tetap bertahan dengan bisnis dengan pencatatan konvensional atau mau memanfaatkan peluang yang kami tawarkan untuk memajukan bisnis travel umroh dan haji yang Anda kelola. Coba gratis di sini.